|
Brujuk tembakan yang sama dengan ridwan. |
LHOKSEUMAWE - Junaidi alias Brujuk (30) terduga anggota kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi tewas seketika di SPBU Batuphat Lhokseumawe usai diterjang timah panas oleh polisi keparat daerah Aceh, Kamis (27/8).
Sebelumnya
serambinews.com : TIM siluman Polda Aceh dibantu Polres Lhokseumawe terlibat kontak tembak sekitar 30 menit dengan lima anggota Nurdin bin Ismail alias Din Minimi pada Kamis (20/8) sekitar 17.10 WIB di kawasan Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase, Aceh
Utara.
Dalam peristiwa itu, satu anggota Din Minimi bernama Ridwan (35), asal Desa Pulo Meuria, tewas terkena tembakan. Sebelumnya, Polres Lhokseumawe menahan Zulkarnaini alias Glok (28), juga warga Pulo Meuria, setelah menyerahkan diri ke polisi setempat pada Kamis (28/5) sore dan mengaku sebagai anggota Din Minimi. Ia bahkan terlibat menculik Panglima Muda Komite Peralihan Aceh (KPA) Pase, Mahmudsyah alias Ayah Mud (48) pada 22 Maret 2015.
Seusai kontak tembak kemarin, polisi berhasil mengamankan sepucuk senjata api (senpi) jenis AK-56 bersama dua magasin yang berisi 56 amunisi (26 dan 30). Polisi juga menyita satu linting ganja dari dalam kantong Ridwan dan uang Rp 4.000 (dua lembar Rp 2.000). Sedangkan empat orang lagi anggota Din Minimi berhasil kabur saat kontak tembak tersebut.
Informasi yang diperoleh Serambi, seusai mendapat kabar dari warga tentang adanya kelompok bersenjata di kawasan Desa Pulo Meuria, aparat Polda Aceh yang dibantu Polres Lhokseumawe langsung menuju ke lokasi yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Lhokseumawe.
Mengetahui korban bersama empat orang lagi anggota Din Minimi sedang istirahat di sebuah rumah kayu, polisi langsung menyergap. Begitu tahu polisi menggerebek rumah itu, kelima anggota Din Minimi berusaha kabur, sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah mereka.
Kelompok tersebut membalas tembakan polisi, sambil lari ke arah semak-semak di belakang rumah tersebut, sehingga kontak tembak berlangsung puluhan menit. Pada saat itulah Ridwan tertembak dan roboh bersimbah darah.
Polisi berusaha mengejar keempat pria lainnya, tapi berhasil kabur, karena mereka sudah sangat mengenal medan di kawasan itu. Polisi kemudian menggerebek rumah kayu tadi dan ditemukan senpi AK-56 di samping Ridwan yang sudah roboh. Kejadian itu sempat membuat warga panik karena terdengar rentetan suara senpi.
Polisi kemudian membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Aceh Utara untuk divisum. Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Triarsono seusai kejadian langsung ke lokasi dan menghadiri proses visum terhadap jenazah Ridwan.
“Selain senpi AK-56 dan dua magasin bersama amunisi, petugas juga menemukan ganja dalam kantong korban. Korban sudah divisum, tapi jenazahnya malam ini tetap kita semayamkan di kamar jenazah rumah sakit. Besok pagi baru akan kita kembalikan kepada keluarganya,” ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang kepada Serambi tadi malam.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Teuku Saladin SH melalui Serambi mengimbau seluruh masyarakat Aceh agar proaktif memberikan kabar kepada polisi jika mengetahui sekecil apa pun informasi tentang keberadaan kelompok bersenjata dan hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya. “Dengan adanya informasi tersebut, petugas dapat segera bertindak sebagaimana seharusnya,” ujar Saladin.
Ulasan
Catat Ulasan
This Post Mybe Have Same Copy From OtherSite.
Other Link or Backlink we removed by Robotsystem