Keunikan dan Pesona Aceh: Negeri Serambi Mekah yang Wajib Dikunjungi

Aceh: Negeri Serambi Mekah yang Kaya Akan Warisan Budaya dan Alam Aceh, provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia, dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah." Provinsi ini bukan hanya kaya akan sejarah Islam, tetapi juga menawarkan keindahan alam yang memukau dan tradisi budaya yang kuat. Aceh adalah destinasi yang sempurna untuk kamu yang mencari pengalaman wisata yang unik sekaligus mempelajari sejarah panjang Indonesia. 1. Sejarah dan Peran Islam di Aceh Aceh memiliki sejarah panjang sebagai pintu masuk Islam di Nusantara. Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Samudera Pasai di Aceh adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Karena itulah Aceh dijuluki Serambi Mekah, sebagai simbol peran pentingnya dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Hingga saat ini, adat istiadat dan hukum syariah masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh menjadi ikon utama yang sering dikunjungi wisatawan. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempa...

Takut penembakan ridwan dari jarak dekat terbongkar, polisi keparat tembak mati brujuk dengan tembakan yang sama.!!

Brujuk tembakan yang sama dengan ridwan.


LHOKSEUMAWE - Junaidi alias Brujuk (30) terduga anggota kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi tewas seketika di SPBU Batuphat Lhokseumawe usai diterjang timah panas oleh polisi keparat daerah Aceh, Kamis (27/8).

Sebelumnya serambinews.com : TIM siluman Polda Aceh dibantu Polres Lhokseumawe terlibat kontak tembak sekitar 30 menit dengan lima anggota Nurdin bin Ismail alias Din Minimi pada Kamis (20/8) sekitar 17.10 WIB di kawasan Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara.

Dalam peristiwa itu, satu anggota Din Minimi bernama Ridwan (35), asal Desa Pulo Meuria, tewas terkena tembakan. Sebelumnya, Polres Lhokseumawe menahan Zulkarnaini alias Glok (28), juga warga Pulo Meuria, setelah menyerahkan diri ke polisi setempat pada Kamis (28/5) sore dan mengaku sebagai anggota Din Minimi. Ia bahkan terlibat menculik Panglima Muda Komite Peralihan Aceh (KPA) Pase, Mahmudsyah alias Ayah Mud (48) pada 22 Maret 2015.

Seusai kontak tembak kemarin, polisi berhasil mengamankan sepucuk senjata api (senpi) jenis AK-56 bersama dua magasin yang berisi 56 amunisi (26 dan 30). Polisi juga menyita satu linting ganja dari dalam kantong Ridwan dan uang Rp 4.000 (dua lembar Rp 2.000). Sedangkan empat orang lagi anggota Din Minimi berhasil kabur saat kontak tembak tersebut.

Informasi yang diperoleh Serambi, seusai mendapat kabar dari warga tentang adanya kelompok bersenjata di kawasan Desa Pulo Meuria, aparat Polda Aceh yang dibantu Polres Lhokseumawe langsung menuju ke lokasi yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Lhokseumawe.

Mengetahui korban bersama empat orang lagi anggota Din Minimi sedang istirahat di sebuah rumah kayu, polisi langsung menyergap. Begitu tahu polisi menggerebek rumah itu, kelima anggota Din Minimi berusaha kabur, sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah mereka.

Kelompok tersebut membalas tembakan polisi, sambil lari ke arah semak-semak di belakang rumah tersebut, sehingga kontak tembak berlangsung puluhan menit. Pada saat itulah Ridwan tertembak dan roboh bersimbah darah.

Polisi berusaha mengejar keempat pria lainnya, tapi berhasil kabur, karena mereka sudah sangat mengenal medan di kawasan itu. Polisi kemudian menggerebek rumah kayu tadi dan ditemukan senpi AK-56 di samping Ridwan yang sudah roboh. Kejadian itu sempat membuat warga panik karena terdengar rentetan suara senpi.

Polisi kemudian membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Aceh Utara untuk divisum. Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Triarsono seusai kejadian langsung ke lokasi dan menghadiri proses visum terhadap jenazah Ridwan.

“Selain senpi AK-56 dan dua magasin bersama amunisi, petugas juga menemukan ganja dalam kantong korban. Korban sudah divisum, tapi jenazahnya malam ini tetap kita semayamkan di kamar jenazah rumah sakit. Besok pagi baru akan kita kembalikan kepada keluarganya,” ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang kepada Serambi tadi malam.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Teuku Saladin SH melalui Serambi mengimbau seluruh masyarakat Aceh agar proaktif memberikan kabar kepada polisi jika mengetahui sekecil apa pun informasi tentang keberadaan kelompok bersenjata dan hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya. “Dengan adanya informasi tersebut, petugas dapat segera bertindak sebagaimana seharusnya,” ujar Saladin.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

STATUS ACHEH DALAM NKRI

Menteri Pendidikan Aceh Merdeka angkatan tahun 1976

SYARAT UNTUK DI TERIMA MENJADI TEUNTRA DAULAH ISLAMIYAH