Keunikan dan Pesona Aceh: Negeri Serambi Mekah yang Wajib Dikunjungi

Aceh: Negeri Serambi Mekah yang Kaya Akan Warisan Budaya dan Alam Aceh, provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia, dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah." Provinsi ini bukan hanya kaya akan sejarah Islam, tetapi juga menawarkan keindahan alam yang memukau dan tradisi budaya yang kuat. Aceh adalah destinasi yang sempurna untuk kamu yang mencari pengalaman wisata yang unik sekaligus mempelajari sejarah panjang Indonesia. 1. Sejarah dan Peran Islam di Aceh Aceh memiliki sejarah panjang sebagai pintu masuk Islam di Nusantara. Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Samudera Pasai di Aceh adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Karena itulah Aceh dijuluki Serambi Mekah, sebagai simbol peran pentingnya dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Hingga saat ini, adat istiadat dan hukum syariah masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh menjadi ikon utama yang sering dikunjungi wisatawan. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempa...

HASAN TIRO: CATATAN HARIAN YANG TAK SELESAI (1)

BANDA ACEH (MeunaSAH, 16/3/99), Tengku Hasan Muhammad di Tiro (70)atau dikenal dengan Hasan Tiro, tokoh prokemerdekaan Aceh ternyata penuliscatatan harian yang baik. Itu bisa dibaca dalam karyanya "The Price ofFreedom: The Unfinished Diary".

Harian Serambi Indonesia yang terbit diBanda Aceh, menukil buku yang berkisah tentang perjalanan Hasan Tiro ketikapulang ke Aceh 23 tahun lalu. Setelah kepulangannya itu ia menulis: "CatatanHarian yang belum Selesai" itu.Berikut ini nukilan buku itu yang akan dimuat MenunaSAH secara bersambung.HARI itu, 4 September 1976.
Satu pesawat meninggalkan New York,Amerika Serikat (AS). Seorang penumpangnya adalah Tegku Hasan Muhammad diTiro. Penerbangan itu menempuh rute Seattle - Tokyo - Hongkong, danwilayah-wilayah Asia Selatan lainnya. Itulah perjalanan yang membawa HasanTiro pulang ke Aceh untuk mewujudkan impiannya, "Memimpin rakyat dan negarasaya".
Dalam pesawat, pikiran Hasan Tiro menerawang jauh. Namun, ia pundapat melupakan semua kemewahan di tempat "pengasingan". Anak satu-satunyadan istri tercinta yang cantik jelita, dengan berat hati harus berpisah.Meski pun berada dalam pengintaian pemerintah Indonesia, selama diAS, Hasan Tiro merasa dirinya sukses besar dalam dunia bisnis.
Ia masuk kejaringan bisnis besar dan berhasil menembus lingkaran pemerintahan di banyaknegara seperti di AS, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Iamengecualikan Indonesia. Ia menghindar berhubungan dengan Indonesia. Darihasil keuletannya itu, Hasan Tiro memiliki relasi bisnis dekat dengan 50pengusaha ternama AS. Perusahaan-perusahaan mereka bergerak dalam bidangpetrokimia, pengapalan, konstruksi, penerbangan, manufaktur, dan industripengolahan makanan. Hasan Tiro punya hubungan kerjasama dengan beberapaperusahan itu.Sebagai seorang konsultan, dia banyak memimpin delegasi-delegasipengusaha AS untuk bernegosiasi dalam transaksi bisnis besar di TimurTengah, Eropa, dan Asia. Salah satu kunjungan adalah tahun 1973.

Hasan Tiromelawat ke Riyadh dan disambut Raja Faisal.Ada dua hadiah yang dipersembahkan Hasan Tiro kepada Raja Arab Saudiitu. Satu potret Raja Faisal berlatar belakang industri Arab Saudi. Dan,satu lagi adalah album koleksi perangko bergambar Al- Malik Tengku Tjhik diTiro. Ini diberikan untuk mengingatkan Raja Faisal akan kepahlawanan Aceh,sekaligus kakek buyut yang dikaguminya. Meskipun Hasan Tiro datang sebagaiketua konsorsium pengusaha Amerika, dia masih tetap seorang Aceh, bukanwarga Indonesia.Hasan Tiro tidak pernah mencampur urusan bisnis dengan politik.Rekan-rekan bisnisnya tidak tahu apa yang ada dalam benak pengusaha dipengasingan itu. Terutama tentang ambisinya mewujudkan kemerdekaan AcehSumatera.
Ia tidak pernah meminta simpati, nasihat, dan dukungan mereka.Karenanya, nama dan perusahaan para pengusaha AS itu tidak disebutkan HasanTiro dalam buku hariannya yang belum selesai tersebut.Pesawat terus membawa Hasan Tiro semakin dekat dengan Aceh.
Iateringat mati ketika melongo ke bawah. Ia takut mati bukannya karenakehilangan nyawa, tapi belum melakukan sesuatu yang harus dilakukannyakepada tanah leluhur dan rakyatnya.Lalu, pikirannya teringat akan musibah yang pernah dialaminya.

Suatu ketika di puncak Pegunungan Rianier, jet berkapasitas empat orang mesinnyatiba-tiba mati mendadak. Hasan Tiro dan rekan bisnisnya, DC, duduk di depan.Di bagian belakang duduk VDL dan MP. DC adalah pemilik perusahaan pesawatterbesar di dunia kala itu. Ia juga mantan pilot yang sangat handal.Tujuan perjalanan mereka adalah meneliti satu kawasan di Oregon.Hasan Tiro berdoa kepada Allah agar ia dan tiga rekan bisnisnyaselamat dari musibah. Ia bahkan bernazar. Jika selamat akan segera pulang keAceh sebelum 4 September 1976, bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-46.Hasan Tiro dan rekan-rekannya terlepas dari cengkeraman maut. Akibat insidentersebut, mereka tak sempat mengikuti satu acara yang khusus dipersiapkan disebuah hotel mewah di Seattle.Nazar yang diucapkan Hasan Tiro tidak diurungkannya lagi.

Namun yangsangat berat baginya untuk melaksanakan tugas "membebaskan Aceh daripenjajahan" adalah harus meninggalkan keluarganya. Ia harus meninggalkanbocah laki-lakinya semata wayang, Karim, yang saat itu baru berusia enamtahun. Ia juga terpaksa membiarkan istrinya, Dora, kesepian di tengahkeramaian Kota New York.Karim sangat berkesan bagi Hasan Tiro. Kemanapun dia pergi, Karimselalu dibawa. Karim mendapat tempat istimewa dalam unfinished diary.Bahkan, ketika Hasan Tiro sudah berada di Aceh, salah satu kamp di hutandinamakan sebagai Karim.Bocah Karim telah menunjukkan watak tertentu saat berusia empat danlima tahun. Ceritanya, ketika Karim dibawa ke sebuah toko permen,segerombolan anak-anak mencoba mencuri permen.

Penjaga toko tidakmengetahuinya. Hasan Tiro yang sedang melihat-lihat beragam permen berpikiruntuk melakukan sesuatu. Tapi belum sempat ia berpikir, telah ada bunyipeluit. Gerombolan itupun lari pontang-panting. Saat menoleh ke arah bunyitersebut, ia melihat Karim dengan sebuah peluit di tangannya. Wanita tuapenjaga toko itupun berterima kasih pada Karim.Di lain kesempatan, cerita Hasan Tiro, Karim diajaknya ke masjiduntuk shalat Jumat. Karim selalu menjadi pandangan orang dan bahkan dipelukpara diplomat yang shalat di gedung PBB, New York. Diajaknya Karim shalat ditempat itu, untuk membuat dia mengerti akan perintah agama. Suatu ketika,Hasan Tiro sedang berjalan-jalan dengan Karim di Fifth Avenue, New York.Banyak orang yang mendekati bocah itu untuk sekedar berbicara atau memegangpipinya.

Bila berjalan-jalan bersama Karim, Hasan Tiro merasa dirinyaseperti mendampingi orang penting.Karena putranya selalu menjadi perhatian para pejalan kaki lain. Dilain hari, Karim ditinggalkan ayahnya di lobi Hotel Plaza. Hasan Tiro pergisebentar untuk menelepon seseorang. Belum selesai menelepon, ia melihatsenator Eugene McCarthy, yang kemudian menjadi seorang calon Presiden AS,berbicara dengan Karim. Senator itu kemudian menghampiri Hasan Tiro untukmemberi pujian kepada Karim. "Saya harus menghampiri dan berjabat tangandengan putra Anda, sebab ia terlihat tampan sekali!" kata senator ituseperti dikutip Hasan Tiro.
Mengenang itu semua, Hasan Tiro galau. Tapi, kini pesawat telah tibadi sebuah negara Asia, Hasan Tiro mengatur rencana agar dapat masuk ke Aceh.Selama beberapa pekan, ia memantapkan rencananya. Tepat 30 Oktober 1976,Hasan Tiro berhasil menyusup ke Aceh dengan sebuah kapal motor kecil. Iamendarat dengan selamat di Pasi Lhok, Kembang Tanjong, Pidie. (Bersambung)

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

STATUS ACHEH DALAM NKRI

Menteri Pendidikan Aceh Merdeka angkatan tahun 1976

SYARAT UNTUK DI TERIMA MENJADI TEUNTRA DAULAH ISLAMIYAH